Mahasiswa Baru

Hai sobat blogger. Apa kabar? Semoga sehat ya. Oh iya udah lama nih gue gak ngeblog lagi. Terakhir ngeblog tuh 3 bulan yang lalu hehe. Di blog gue kali ini ada sedikit perubahan gitu, yups... yang berubah tampilannya. Kalau dulu kan tampilannya kaya GGS, Gelap Gelap Serigala, nah kalau sekarang tampilannya lebih terang gitu deh dan lebih ringan pastinya. 

Kali ini gue mau sedikit curhat ah. Sekarang gue udah masuk tingkat 3 lebih tepatnya semester 5. Disemester kali ini terjadi pengurangan jumlah mata kuliah. Yang biasanya sehari bisa 3 matkul sekarang cuma 2 matkul aja, oh yes. Tapi tunggu dulu, ternyata disemester ini 1 matkulnya itu 3 jam pelajaran, oh no. SKS pada semester ini juga gede, lumayanlah buat ngedongkrak IPK gue disemester semebelumnya. Mau tau berapa IPK gue pas semester kemarin? Sudahlah hanya gue dan staff BAAK yang tau. 

Pertama kali masuk disemester 5 mulailah terlihat fenomena tahunan yang biasa terjadi setahun sekali. Berkepala plontos, berpakaian rapi lengkap dengan tas beserta isi isinya. Ya mereka adalah MaBa alias Mahasiswa Bau Baru. Jalan bergerombolan layaknya Sun Go Kong, Tie Pat Kai, Wu Ching, dan Biksu Tong yang sedang berkelana mencari kitab suci, cuma ini versi Depok. Peace ^^V



Sejenak gue memperhatikan tingkah laku maba ini. Mereka ini pasti kalau jalan bergerombolan, ada kali sekelas. Ya wajar saja karena mereka masih baru di kampus ini, masih belum tau apa-apa, masih lugu, masih butuh bimbingan. Saat jam istirahat mereka mulai keluar dari kelasnya untuk mencari makan. Dan pasti pertanyaan pertama yang keluar adalah "Makan dimana?". Iya pertanyaan seperti itu kudu, mesti, harus, wajib keluar dari semua mahasiswa di kampus ini, mungkin di semua kampus baik maba ataupun senior. Bohong kalau gak ada yang nanya kayak gitu.

Mulailah mereka mencari target untuk diserang. Target utama mereka adalah tempat makan yang lengkap dan harganya terjangkau oleh semua umat. Datanglah segerombolan orang berkepala plontos membawa MP7 lalu memasuki lorong lorong Pentagon warteg dan siap untuk memesan makan siang yang ada disitu. Sekecil kecilnya warteg disini pasti muat buat makan, mau tumpuk-tumpukan, tengkurep, telentang, salto pun bisa, yang penting makan. 

Gaya maba ini tebilang unik. Yang cowok ada yang mengenakan beanie dan snapback untuk menutupi kepala plontosnya. Sambil menatap para seniornya terucap dalam hati mereka "Kapan ya rambut gue numbuh?" hahaha emang enak. Oke lupakan yang cowok, sekarang perhatikan yang cewek. Maba cewek pasti awal awal semester gaya pakaian mereka sangat nyentrik, make up melebihi batas kecepatan. Lipstik merah merona, ketebalan bedak minimal 1cm, baju merah, tas kuning, celana hijau, dilangit yang biru. Wanita memang identik dengan fashion, tapi gak berlebihan juga kali mbak. Hmm... mungkin mereka seperti itu untuk menarik perhatian cowok lain, baik maba ataupun seniornya. Iya sih menarik penampilannya untuk dipacarin terus diputusin hahaha, nggaklah, gue mah gak kayak gitu. Sini sama kakak hahaha.

Oke deh sekian dulu curhatan mamah dedeh kali ini. Jangan dianggap serius ya, takutnya kita jadian. 




Djakarta, 27 September 14
Agham Yulio
Previous
Next Post »