TUGAS 3 PENGANTAR TELEMATIKA



Pada tugas kali ini saya ditugaskan untuk mencari 5 artikel tentang kasus Cybercrime yang pernah ada di dunia. Berikut ini adalah kasus-kasusnya :

KASUS 1 : Malware "Blackshades" - Modus Cybercrime Terbaru

Polisi di 16 negara di seluruh Amerika Serikat, Eropa Barat dan Chile telah menyita uang tunai, senjata api dan obat-obatan dan menangkap 80 orang yang diduga menjajakan virus software yang diyakini telah menginfeksi ratusan ribu komputer, kata otoritas hukum Eropa. Oprasi dua hari itu menyasar para pencipta, pengguna dan penjual malware "BlackShades", yang menurut Biro Penyelidik Federal (FBI) AS telah dijual kepada ribuan pengguna di lebih dari 100 negara dan menginfeksi lebih dari 500.000 komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol komputer orang lain. 

Penggerebekan ini melibatkan penggeledahan 359 rumah di 16 negara, kata Eurojust, badan kerjasama peradilan Uni Eropa. Lima orang didakwa di Amerika Serikat, termasuk Alex Yucel, yang memiliki dan mengoperasikan organisasi BlackShades dengan nama di dunia "marjinz,"kata dokumen pengadilan yang dibuka di New York, Senin 19 Februari 2014. Yucel menjalankan organisasi itu ibarat bisnis, mempekerjakan seorang direktur pemasaran, pengembang website, manajer layanan pelanggan dan tim perwakilan layanan pelanggan yang menjawab keluhan yang disampaikan secara online, kata pihak berwenang AS.  BlackShades menghasilkan lebih dari US$ 350.000 dalam penjualan antara September 2010 dan April 2014.

Dalam kasus baru-baru ini di Belanda, seorang pria 18 tahun ditahan karena menginfeksi sedikitnya 2.000 komputer dengan malware, menggunakan web cam korban untuk mengambil foto perempuan dan anak perempuan. Sebuah pernyataan mengatakan operasi itu dikoordinasikan oleh Eurojust dan unit kejahatan cyber dari organisasi polisi Eropa, Europol .Selain perangkat keras komputer, termasuk 1.100 drive penyimpanan data, polisi juga menyita uang dalam jumlah besar , senjata api ilegal dan obat-obatan, kata Eurojust, organisasi yang memiliki markas di Den Haag, Belanda. Malware tersebut dijual kepada ribuan orang di seluruh dunia.

Versi yang paling banyak digunakan adalah BlackShades RAT, malware canggih yang memungkinkan pengguna untuk mengambil alih komputer orang lain, kata Eurojust. Penyelidikan FBI dibantu oleh salah satu pencipta BlackShades RAT yang setuju untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setelah ia tertangkap setelah menjual salinan malware kepada seorang agen FBI yang menyamar. Penyelidikan ini sudah termasuk melakukan penyitaan lebih dari 1.900 nama domain Internet yang digunakan untuk mengendalikan komputer korban malware itu, dan adanya surat perintah penggeledahan pada server komputer BlackShades.

KASUS 2 : Serang 3 Bank, Hacker Minta Tebusan Bitcoin

Bank sentral Yunani meningkatkan tingkat kewaspadaannya setelah muncul laporan soal serangan cyber yang menimpa 3 bank di Yunani. Dalam serangan tersebut, si hacker meminta tebusan dalam bentuk mata uang bitcoin. Kepolisian Yunani menyebut grup hacker tersebut menyebut dirinya sebagai Armada Collective dan meminta uang tebusan dalam mata uang bitcoin, yang setara dengan ratusan ribu euro.

Jika uang tebusan tersebut tak diberikan, si hacker mengancam akan merusak situs-situs milik tiga bank tersebut. "Ini adalah ancaman yang serius," ujar seorang sumber dari Bank of Greece, seperti dikutip detikINET dari DW English. Namun ke-3 bank tersebut menolak untuk membayar uang tebusan, melainkan malah melaporkan ancaman ini ke pihak yang berwajib. Si hacker pun menepati janjinya. Mereka berhasil membuat sistem online banking dari ke-3 bank tersebut crash selama beberapa jam pada 26 November lalu. Namun pihak bank menyebut bahwa tak ada data penting ataupun data nasabah yang terancam.

"Mereka cuma bisa memblok web banking selama beberapa jam. Tak ada yang lainnya," ujar seorang bankir yang menolak disebutkan namanya. Bank sentral Yunani menyebut bahwa polisi cybercrime Yunani dan biro intelijen Yunani berhasil memperbaiki sistem ke-3 bank tersebut dalam waktu satu jam.


KASUS 3 : The Wiz dan Piotrek

The Wiz, 23 tahun, dan Piotrek, 27 tahun, dari Chelyabinsk, Rusia, dihukum untuk sejumlah tuntutan perkomplotan, berbagai kejahatan komputer, dan penipuan mengikat melawan lembaga-lembaga keuangan di Seattle, Los Angeles dan Texas. Di antaranya, mereka mencuri database dari sekitar 50.000 kartu kredit. Keduanya didenda dan dihukum sedikitnya tiga tahun penjara.

KASUS 4 : Roper, Red_Skwyre, dan Dragov

Tiga orang ini adalah inti dari jaringan kejahatan dunia maya dengan memeras uang dari bank-bank, Kasino-kasino internet, dan berbagai bisnis berbasis web lainnya. Strategi mereka sederhana, yakni meng-hack dan menahan proses transaksi rekening untuk sebuah tebusan sebesar 40.000 dollar. Didakwa menyebabkan kerusakan langsung lebih dari 2 juta poundstarling dan kerusakan-kerusakan tidak langsung sekitar 40 juta poundstarling. Dalam bulan Oktober 2007, trio itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

KASUS 5: Mishkal

Mishkal dituduh sebagai salah satu godfather pemalsu kartu kredit di Eropa Timur. Dia dan rekanan-rekanannya dituduh memproduksi secara masal kartu kredit dan debet palsu. Pada satu titik, mereka dilaporkan memiliki pendapatan hingga 100.000 dollar per hari. Dia ditangkap namun kemudian dibebaskan setelah enam bulan ditahan, dan dengan segera dicarikan kedudukan di pemerintahan Ukrainia – sebuah posisi yang akan memberikan kepadanya kekebalan otomatis dari penuntutan lebih lanjut.



Previous
Next Post »
Thanks for your comment